[9 Februari 1991- 9 Februari 2013]
#baruSempatPosting
Bismillaah...
Ada pemandangan yang cukup menarik mata untuk meliriknya. Semacam penampakan angka-angka yang berjajar, semacam angka inipun berbentuk sama, dan semacam angka ini juga-ketika dibalik satu sama lain maka hasilnya juga sama. Dan semacam ini adalah angka 22. Ya, angka 22 layaknya bebek yang sedang berjajar rapi. Angka inilah yang menjadi saksi tersembunyi, perjalanan "anak manusia" keturunan Nabi Adam, dalam mengarungi bahtera kehidupan. Dan angka inilah yang menjadi tolok ukur semakin berkurangnya jatah "anak manusia" ini untuk hidup di dunia yang fana dan tiada abadi.
Satu tahun yang lalu, dengan hitungan kalender masehi yang kurang lebih (kata ilmu fisika) 365 hari, 12 bulan dan 24 jam, menjadi sejarah untuk "anak manusia" ini dalam merealisasikan misi-misi yang menjadi penjabaran dari visi hidupnya. Dan di angka sekarang ini adalah lanjutan perjalanan merealisasikan misi-misi lain dari "anak manusia" ini, karena menurutnya misi-misi yang telah dan masih dibangunnya, tidak hanya digunakan untuk kurun waktu satu atau dua tahun, tapi lebih dari itu dan selamanya.
Hmm... dari tadi ngomongin apaaa ni anak, tinggi banget bahasanya, sampai sulap melihat ke atas, saking tingginya. #kekekek...
Kembali ke leptop. Ukeee... to the point...
Sedih rasanya, ketika harus menghadapi kenyataan ini. Ketika Alloh Yang Maha Kuasa atas segalanya, menakdirkan saya untuk bertambah usia yang secara otomatis mengurangi jatah hidup di dunia. Tapi, itu sudah sunatullah, kita sebagai robot harus menerima, mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan dari Sang Pencipta.
Ada pemandangan yang cukup menarik mata untuk meliriknya. Semacam penampakan angka-angka yang berjajar, semacam angka inipun berbentuk sama, dan semacam angka ini juga-ketika dibalik satu sama lain maka hasilnya juga sama. Dan semacam ini adalah angka 22. Ya, angka 22 layaknya bebek yang sedang berjajar rapi. Angka inilah yang menjadi saksi tersembunyi, perjalanan "anak manusia" keturunan Nabi Adam, dalam mengarungi bahtera kehidupan. Dan angka inilah yang menjadi tolok ukur semakin berkurangnya jatah "anak manusia" ini untuk hidup di dunia yang fana dan tiada abadi.
Satu tahun yang lalu, dengan hitungan kalender masehi yang kurang lebih (kata ilmu fisika) 365 hari, 12 bulan dan 24 jam, menjadi sejarah untuk "anak manusia" ini dalam merealisasikan misi-misi yang menjadi penjabaran dari visi hidupnya. Dan di angka sekarang ini adalah lanjutan perjalanan merealisasikan misi-misi lain dari "anak manusia" ini, karena menurutnya misi-misi yang telah dan masih dibangunnya, tidak hanya digunakan untuk kurun waktu satu atau dua tahun, tapi lebih dari itu dan selamanya.
Hmm... dari tadi ngomongin apaaa ni anak, tinggi banget bahasanya, sampai sulap melihat ke atas, saking tingginya. #kekekek...
Kembali ke leptop. Ukeee... to the point...
Sedih rasanya, ketika harus menghadapi kenyataan ini. Ketika Alloh Yang Maha Kuasa atas segalanya, menakdirkan saya untuk bertambah usia yang secara otomatis mengurangi jatah hidup di dunia. Tapi, itu sudah sunatullah, kita sebagai robot harus menerima, mematuhi segala perintah dan menjauhi larangan dari Sang Pencipta.