Wednesday, December 14, 2011

Apakah kau pikir, jalan mereka mulus? @bagian_1

Edit Posted by with 2 comments

Jawabannya adalah tidak. Hmm, sebenarnya apa yang kita bahas kali ini nona? :)
Ketika saia merasakan ujian demi ujian dalam hidup ini, terkadang ketika benar-benar dalam kondisi yang down saking "banyaknya" masalah demi masalah, saia seringkali tidak bisa terima dengan ini. Ya, itulah kekhilafan terburuk yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang mukminah [tidak hanya muslimah]. Dan akhirnya saia tersadar, kita ini sudah mempunyai gelar "iman" di dalam diri. Sebutan untuk kita yang sering dijumpai adalah "Hai orang-orang yang beriman -> Yaa ayyuhalladzii na aamanuu". Sudah menjadi janji dalam diri kita sebuah iman, bahkan jauh sebelum kita dilahirkan janji itu sudah terucap ketika kita masih dalam janin. Jika memang kita benar-benar orang yang BERIMAN, seharusnya tidak ada kata mengeluh-tidak terima dengan semua ujian yang kita dapati.

Dan salah satu ujian terberat seorang muslimah adalah HIJAB.
Saia kira hanya saia saja yang mengalami hal-hal ini, tapi ternyata tidak kawan. Banyak muslimah yang awalnya belum tersentuh oleh hijab dan belum memakainya, dan ketika mendapatkan hidayah untuk memakai hijab [yang tidak hanya hijab secara fisik, tapi juga hijab dalam akhlaq], ujian demi ujian dihadapi.

Ya, saia berani mengatakan hal ini karena memang banyak bukti yang sudah saia temukan. Kita sering berpikir, sungguh mbak itu sepertinya hidupnya damai, tidak ada masalah, baik-baik saja dalam keluarga, dalam urusan dengan orang lain. Sering sekali kita mengambil kesimpulan tersebut karena dari seorang muslimah yang kita lihat, dia tidak pernah menampakkan wajah yang murung dan terkesan banyak masalah ataupun ujian. That's wrong kawan, justru yang terjadi berbanding terbalik dengan apa yang kita duga.

Ya, mereka memang terlihat ceria dan semangat setiap saat, tapi jauh di balik keceriaan mereka, ujian demi ujian mereka hadapi, tapi tidak mereka tampakkan, karena keimanan mereka yang begitu kuat bahwa mereka yakin akan satu-satunya pertolongan yang paling bisa menolong yaitu Alloh SWT. Bukan manusia, teman, rumput yang bergoyang, curhat pada dinding jejaring sosial yang mereka lakukan, tapi bergantung pada satu-satunya Dzat yang dijamin pasti manjur dalam menolong ialah Alloh SWt. Di sepertiga malam, di akhir sholat, di setiap mendapati ujian, mereka semua mencurahkan pada Sang Kuasa. Bahkan, tanpa dicurhatipun Alloh sudah tahu apa yang terjadi dengan kita :).

Satu hal yang bisa saia ambil pelajaran, dibalik hijab mereka yang anggun, tersimpan sebuah proses yang sangat rumit dan panjang dalam memperjuangkannya. Tak sedikit mereka yang mulai mengenakan hijab mendapatkan tekanan, ujian, bahkan dari keluarga mereka sendiri yang memang awam.
Sebut saja ukhti SM, di awal tahun mulai beliau mengenakan hijab, pada masa itu masih dilarang keras, belum masuk ke reformasi. Untuk foto ijazah-pun masih dilarang mengenakan jilbab. Tapi berkat usaha beliau dan teman-teman memperjuangkan izzah jilbab, akhirnya peraturan itupun bisa diterjang :). Dan cobaan juga datang dari teman-teman sendiri yang memang kontra, pasti akan mendapati dijauhi kala itu.

InsyaAlloh kisah ujian tentang hijab bersambung _^

2 comments:

nkp said...

ditunggu episode berikutnya... ^_^

Unknown said...

Nggih, insyaAlloh :)