Friday, July 29, 2011

Dan ketika tubuh ini merasakan sakit

Edit Posted by with 2 comments

Tidak ada alasan ketika seorang pejuang berhenti melakukan dakwah, ingin selesai dalam jalan dakwah, kecuali ketika dia MATI. Dan ketika tubuh ini merasakan sakit, alhamdulillah ini artinya Alloh sedang menginginkan saya untuk beristirahat sejenak. Tapi, sebelum tubuh ini benar-benar tidak bisa berdiri dengan tegak, maka rasa sakit itu adalah sebagai kekuatan untuk terus bergerak. Dakwah tidak butuh orang yang lemah, orang yang banyak mengeluh, orang yang manja. Tapi dakwah adalah butuh orang-orang yang benar-benar berkomitmen dengan keikhlasan satu tujuan-ialah Alloh SWT. Tapi harus ada batasan-batasan juga ketika memanage diri sendiri, karena kalau bukan diri sendiri, siapa lagi orang yang bisa mengukur kemampuan diri, dan ingat, tawazun itu penting.

Dan ketika rasa sakit itu datang, ada pengobat yang bisa menawarkan sedikit rasa sakit ini, yang memang tidak bisa dibandingkan dengan rasa sakit yang diderita saudara di Palestina. Alhamduillah saya menemukannya, selembar nasihat ini...
Teringat kembali akan nasehat, Ust. Rahmat Abdullah,  
Tentang dakwah...
Memang seperti itu dakwah. Dakwah adalah cinta. Dan cinta akan meminta semuanya dari dirimu. Sampai pikiranmu. Sampai perhatianmu. Berjalan, duduk, dan tidurmu.
Bahkan di tengah lelapmu, isi mimpimu pun tentang dakwah. Tentang umat yg kau cintai.Lagi-lagi memang seperti itu.
Dakwah..Menghisap saripati energimu. Sampai tulang belulangmu.Sampai daging terakhir yg menempel di tubuh rentamu. Tubuh yg luluh lantak diseret-seret. Tubuh yang hancur lebur dipaksa berlari.
Seperti  itu pula kejadiannya pada rambut Rasulullah. Beliau memang akan tua juga.Tapi kepalanya beruban karena beban berat dari ayat yg diturunkan Alloh.
Sebagaimana tubuh mulia Umar bin Abdul Aziz. Dia memimpin hanya sebentar.Tapi kaum muslimin sudah dibuat bingung.Tidak ada lagi orang miskin yg bisa diberi sedekah.Tubuh mulia itu terkoyak-koyak. Sulit membayangkan sekeras apa sang Khalifah bekerja.Tubuh yang segar bugar itu sampai rontok. Hanya dalam 2 tahun ia sakit parah kemudian meninggal.Toh memang itu yang diharapkannya, mati sebagai jiwa yang tenang.
Dan di etalase akhirat kelak, mungkin tubuh Umar bin Khathab juga terlihat tercabik-cabik.Kepalanya sampai botak. Umar yang perkasa pun akhirnya membawa tongkat ke mana-mana. Kurang heroik? Akhirnya diperjelas dengan salah satu luka paling legendaris sepanjang sejarah, luka ditikamnya seorang Khalifah yang sholih, yang sedang bermesra-mesraan dengan Tuhannya saat sholat.

Dakwah bukannya tidak melelahkan... 
Bukannya tidak membosankan...
Dakwah bukannya tidak menyakitkan...
Bahkan juga para pejuang risalah bukannya sepi dari godaan kefuturan.

Tidak... 
Justru kelelahan....
Justru rasa sakit itu selalu bersama mereka sepanjang hidupnya.
Setiap hari, satu kisah heroik, akan segera mereka sambung lagi dengan amalan yang jauh lebih “tragis”.

Justru karena rasa sakit itu selalu mereka rasakan, selalu menemani...
Justru karena rasa sakit itu selalu mengintai ke mana pun mereka  pergi...
akhirnya menjadi adaptasi...

Kalau iman dan godaan rasa lelah selalu bertempur,pada akhirnya salah satunya harus mengalah.Dan rasa lelah itu sendiri yang akhirnya lelah untuk mencekik iman...Lalu terus berkobar dalam dada...
Begitu pula rasa sakit...Hingga luka tak kau rasa lagi sebagai luka. Hingga “hasrat untuk mengeluh” tidak lagi terlalu menggoda, dibandingkan jihad yang begitu cantik.
Begitupun Umar...
Saat Rasulullah wafat, ia histeris. Saat Abu Bakar wafat, ia tidak lagi mengamuk.Bukannya tidak cinta pada abu Bakar. Tapi saking seringnya “ditinggalkan”, hal itu sudah menjadi kewajaran. Dan menjadi semacam tonik bagi iman... 
Karena itu kamu tahu...
Pejuang yg heboh ria memamer-mamerkan amalnya adalah anak kemarin sore. Yang takjub pada rasa sakit dan pengorbanannya juga begitu. Karena mereka jarang disakiti di jalan Alloh...
Karena tidak setiap saat mereka memproduksi karya-karya besar.
Maka sekalinya hal itu mereka kerjakan, sekalinya hal itu mereka rasakan, mereka merasa menjadi orang besar.
Dan mereka justru jadi lelucon dan target doa para mujahid sejati, “ya Alloh, berilah dia petunjuk...sungguh Engkau Maha Pengasih lagi maha Penyayang...“
Maka  satu lagi seorang pejuang tubuhnya luluh lantak. Jasadnya dikoyak beban dakwah. Tapi iman di hatinya memancarkan cinta... Mengajak kita untuk terus berlari...

Teruslah bergerak, hingga kelelahan itu lelah mengikutimu.
Teruslah berlari, hingga kebosanan itu bosan mengejarmu.
Teruslah berjalan, hingga keletihan itu letih bersamamu.
Teruslah bertahan, hingga kefuturan itu futur menyertaimu.
Tetaplah berjaga, hingga kelesuan itu lesu menemanimu.”
(alm. Ust Rahmat Abdullah)

Kalau iman dan syetan terus bertempur. Pada akhirnya salah satunya harus mengalah.
La'allanaa fii barokatillah....
Ya Alloh, karuniakanlah kami panasnya iman yang mampu membakar ruh HAMAASAH untuk terus bermujahadah dengan penuh kesabaran....aamiin.

Semangatiadakhir iEMaY !

Thursday, July 21, 2011

Hey Ladies_^

Edit Posted by with No comments
Terinspirasi dari penyanyi Rossa_^
Cocok banget buat cewek-cewek jaman sekarang, heheh...

Hey Ladies--> Rossa


Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Sudah ku bilang jangan terlalu cinta
Kalau patah hati siapa mau nolong
Seperti langit dan matahari tak bersatu lagi

*) Hey ladies jangan mau di bilang lemah
Kita juga bisa menipu dan menduakan
Bila wanita sudah beraksi dunia hancur

*) Hey ladies sekarang cinta pakai otak
Jangan mau rugi hati dan juga rugi waktu
Bila dia merayumu ingat semuanya bohong
Memanglah tak semua laki-laki busuk
Namun ladies tetaplah harus waspada
Semogalah kita semua akhirnya
Mendapatkan cinta yang tulus
Sudah kubilang jangan terlalu yakin
Mulut lelaki banyak juga tak jujur
Bila sakit hati wanita bisanya nangis

Saturday, July 16, 2011

Ketenangan itu

Edit Posted by with 2 comments

Dear Greeny,
Sudah sepekan ini saya melakukan aktivitas puasa kampus,heheh... bahasa lainnya baru dalam proses magang gitu :).
Dan banyak hal yang saya dapat di sini. Sebuah tempat menuntut ilmu yang baru berdiri tiga tahun ini. Bangunan yang sederhana, yang dulunya adalah bekas sekolah dasar. Kini dijadikan sebagai Sekolah Menengah Kejuruan, yang didirikan oleh yayasan Solo Peduli. Sungguh berbeda ketika saya membandingkan kehidupan di tempat itu dengan di kampus. Dan satu kata yang bisa saya simpulkan di sini adalah saya menemukan ketenangan. Ya, sepertinya kata itu yang pas saya ucapkan, walaupun di sela waktu ini ada job dari pembimbing yang cukup membuat penat. Tapi, semua itu terobati dengan kehidupan sehari-hari yang saya alami di sini. Kesederhanaan, keramahtamahan murid-murid dan guru-guru yang ada di sini, sangat welcome dengan kami yang sedang magang, kejujuran-keluguan dan kelucuan murid-murid ketika saya ajak ngobrol. Dan segala yang saya lihat dan rasa walau baru sebentar di sini, saya merasakan betah untuk seharian, bahkan mungkin berbulan-bulan di tempat itu.

Kadang memang ada rasa ingin cuek sedikit dengan tanggung jawab yang ada di kampus, dalam artian bukan sepenuhnya lho. Tidaklah... just kidding,heheh... tapi memang kami yang magang di tempat itu full seharian jam kerja, sehingga membuat agenda-agenda yang lain kadang memang harus ditinggalkan. Bisa tersenyum sendiri ketika mengingat dua tempat yang sangat berbeda ini. Walau mungkin di tempat itu masih minim fasilitas, tapi itu semua membuat saya bersyukur, bahwa di belahan bumi ini masih ada instansi yang memang mengedepankan kualitas, bukan kuantitas. Di tempat itu saya merasakan ada sense of belonging yang tinggi dari murid-murid terhadap sekolahnya. Rasa pendekatan personal yang patut diacungi jempol antara guru dengan murid. Guru bagaikan orang tua sendiri. Murid-murid benar-benar dididik menjadi orang yang kreatif, inovatif dan percaya diri. Kadang saya pun merasa malu ketika mendengar mereka berargumen di kelas, karena saya pikir mahasiswa saja belum tentu bisa ngomong seperti ini. Itupun mahasiswa yang ikut berorganisasi saya kira belum tentu semuanya bisa, apalagi mahasiswa yang pasifis bukan aktivis,heheh.

Monday, July 11, 2011

Wednesday, July 6, 2011

Tausiyah Hari Ini

Edit Posted by with 2 comments
Bismillah
Apa kabar iman?
Iman adalah jaminan yang paling kuat dalam hadapi pasang surut kehidupan, orang beriman tak akan pernah putus asa dan kehilangan kepercayaan dalam kondisi apapun, sebab mereka tahu mereka terikat dengan kekuatan yang tak terbatas dari Sang Pencipta, hati mereka senantiasa tenang, jernih dan kuat, HAMAASAH! 
Orang yang beriman selalu punya cara sendiri untuk menata hati, meski berlawanan dengan apa yang ia terima dalam kehidupan, saat mendapat musibah air mata menetes, tapi hati terilhami untuk meyakini bahwa apa yang diberikan Alloh padanya pasti yang terbaik untuknya. Fisik mungkin lelah, pikiran mungkin penat, tapi tidak dengan hati yang terus yakin diuji Alloh, itu tanda Alloh masih sayang padanya.