Wednesday, June 29, 2011

Evaluasi setengah waktu

Edit Posted by with 5 comments



Bismillah...
Alhamdulillah...
Alloohu Akbar...
Sampai mungkin berjuta-juta kalimat dzikir kusebut tidak akan mampu menutupi  ataupun membayar semua nikmat yang tak terhitung dari-Mu ya Rabb, sampai detik inipun masih bisa kurasakan betapa gratis-nya hembusan nafas oksigen ini. Engkau memberikan semua ini dengan cuma-cuma. Segalanya Engkau berikan kepada hamba-hambaMU, dan itu tidak mengurangi sedikitpun kuasaMU, semua itu Engkau lakukan karena Engkau mencintai kami-hambaMU. Maka, apakah pantas jika aku mengkhianati cintaMU? dengan meninggikan cinta pada yang lain di atas cinta-MU? :)

Di ujung pertengahan tahun ini sungguh saya rasakan banyak sekali hal-hal luar biasa dalam perjalanan hidup. Bahkan sampai sayapun tidak bisa mengungkapkan satu per satu. Satu semester pula saya alami beriringan dengan kehidupan di rumah, di kampus, di amanah. Huhf... rasanya sangat campur aduk seperti gado-gado yang biasa saya makan :D bahkan mungkin lebih dari itu. Senang, sedih, bahagia, tertawa, menangis, sehat, sakit, merenung, menjerit, pusing, pening, rapuh, jatuh, bangkit, lelah, bangun kembali, berjalan, berlari, diam, bergerak cepat, semangat dan teman-temannya. Segalanya menjadikan pelajaran yang sangat-sangat berharga, sebagai bekal kehidupan kelak. Dan biasanya di lembaga-lembaga, organisasi-organisasi, dan kawan-kawannya banyak yang mengadakan Pleno di tengah tahun periode. Hmm... tidak ada salahnya jika sayapun juga mengadakan Pleno untuk diri saya sendiri, karena Evaluasi di awal itu lebih baik :).

Beberapa waktu ini saya sudah mengikuti pleno, RHL di tempat-tempat di mana amanah saya berada. Dan itu cukup menjadikan inspirasi bagi saya untuk mengikuti kegiatan Pleno Diri :). Pertanggungjawaban atas perbuatan diri selama setengah tahun ini, hmm... saya merasakan masih sangat jauh dari kesempurnaan. Target yang awal-awalnya (awalnya nie...) ditulis di list secara runtut tapi masih ada yang belum terealisasi. InsyaAlloh masih ada kesempatan, sebentar lagipun juga akan ada bulan Ramadhan. Target setengah tahun ke depan, bismillah...
> Fiqh Wanita, ayo dikhatamkan! :) sayang kan, buku kado milad spesial dari saudari spesial tidak dimanfaatkan ^_^
> Fiqh Puasa, dipelajari lagi, sudah gampang pikun, jadi harus baca ulang ^_^
> Target Ramadhan jangan lupa!
> Ayo segera khatam juz tiga puluh, malu sama teman-teman yang lain sudah lebih dari satu juz hafalannya ^_~
> Bulan depan bakal magang, segera diselesaikan project besar dari pembimbing! pun setelah magang bakal ujian presentasi, pun akan ada studi banding setelah itu, pun kemudian ada tugas akhir, subhanalloh.... pun-puuunnn...dak ini harus tetap tegak kuat :D (apa hubungannya)
> Ditingkatkan prestasinya, evaluasi belajar, harus tawazun dengan semua amanah tapi jangan dijadikan sebagai alasan!
Jangan sampai menyesal nantinya... ayo Emy awaken! :D.

Monday, June 20, 2011

Sedang Part (2)

Edit Posted by with 5 comments



BISMILLAH...
ORANGE => identik dengan

SEMANGAT

I STILL REMEMBER THAT TOMORROW ONE OF MANY MY SISTA SAID

" SEMAPUT AJAH!"

[SEMANGAT PANTANG PUTUS ASA]

ALHAMDULILLAH...
AKHIRNYA JAWABANMU DATANG YA RABB
AKU MASIH PUNYA ORANG-ORANG DI SEKITAR 
UNTUK MEMBANTU BANGKIT KEMBALI

I WANT TO SCREAM
"ALLOOHU AKBAR!"

Wednesday, June 15, 2011

Serasa

Edit Posted by with 2 comments

Astaghfirullah (aku mohon ampun ya Alloh)- only that word, that i can speak, i speechless.
Serasa tubuh ini tiba-tiba melemas, seperti ditimpa sapu yang sangat panas menampar diri ini. Seperti hukuman cambuk bagi saya. Ya, cambuk itu adalah cambuk untuk saya menjadi lebih baik. Saya, pasti sangat butuh bantuan orang-orang sekitar saya untuk membantu saya kembali bangki berdiri setelah jatuh. Sudah dua kali ini dapat kritikan dari dosen, hiks :'(
Ke mana saya yang dulu? What's happend with me? Saya ini kenapa?
Kronologis kejadian
[setelah ujian]
Pak Dosen: "Dapat nilai berapa mbak?"
Me: "Jelek kog pak :D [sambil mringis-walau sebenarnya nangis (dalam hati)] "
Pak Dosen: "Kapan kamu bisa dapat nilai bagus? [sambil tersenyum sinis]"
Me: "He,lha njih ta pak :D [sakiiit, hiks 'mak JLEB kalau kata temen saya']"

Ya Kariiim...
Saya ini kenapa ya? Padahal juga sudah berusaha belajar, subhanalloh...
Hmm, sepertinya belum maksimal ni belajarnya. Saya rasa manajemen waktu saya juga agak berantakan akhir-akhir ini. Saya rasa, manajemen ruhi, jasadi, fikri juga sedang perlu diupgrade lagi dan lagi. Serasa hamba ingin berteriak sekencang-kencangnya ya Rabb, serasa hamba juga ingin melepas kepala ini untuk sejenak, subhanalloh. Bapak ibu, maafkan saya belum bisa memberikan yang terbaik, hiks.

Awaken3x...
Ayo imay, let's repaire of all. You still have the chance. Believe that you can! Sure, YOU CAN if YOU BELIEVE!
KEEP SPIRIT!

QS. Ar-Ra'du: 11
Bagi manusia ada malaikat-malaikat yang selalu mengikutinya bergiliran, di muka dan di belakangnya, mereka menjaganya atas perintah Allah. Sesungguhnya Allah tidak mengubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. Dan apabila Allah menghendaki keburukan terhadap sesuatu kaum, maka tak ada yang dapat menolaknya; dan sekali-kali tak ada pelindung bagi mereka selain Dia.

Monday, June 13, 2011

Ternyata

Edit Posted by with 2 comments

Huhf... Mencoba ganti browser, karena suatu hal yaitu saya tidak bisa mengenter URL dari Address Bar. Dari yang awalnya Mozilla firefox 3.6 menjadi 4.0, kemudian masih tidak bisa dienter ternyata, saya pindah lagi ke 3.6 tetap tidak bisa padahal jika memakai browser lain URL bisa dienter. So, sementara ini saya pakai Google Chrome. Dan ternyata usut punya usut, heheh... karena Add-ons AVG masih enable, maka harus didisabled.

Step-stepnya:
Buka Menu Tools dari Mozilla



then, pilih Add-ons-> AVG Safe Search, lalu didisable


Restart Firefox


Jadi deh, coba buka lagi Mozilla firefox, insyaAlloh berhasil :D



Sunday, June 12, 2011

Kunci Komunikasi

Edit Posted by with 2 comments

KUNCI-KUNCI KOMUNIKASI YANG SERING DIABAIKAN

Komunikasi itu adalah salah satu "pintu" yang dapat digunakan untuk menjangkau hati, cie... jadi pandai-pandailah berkomunikasi (terutama buat kita pada da'i, ehem termasuk PR buat saya ini :D). Biasanya nie, yang namanya pintu kan pasti ada kuncinya,nah dalam berkomunikasipun juga ada anak-anak kunci yang dapat membuka pintu hati tersebut, antara lain:

1. Gaya Mendengar
Hmm, mendengarpun juga ada gayanya ya? :). Nah, gaya mendengar di sini yang perlu kita latih adalah mendengarkan dengan TULUS. Gimana mendengarkan dengan TULUS? yaitu amati gimana gesture, intonasi, mimik, pilihan kata yang digunakan oleh lawan bicara (hmm ribet yak). Membelalakkan mata, mengerutkan alis, memiringkan kepala, meninggikan nada suar, melipat tangan di dada, bungkuk, tegap, konotasi kasar ataupun halus,dkk (udah kayak senam tubuh aja nie :D).

Nah, dari hasil pengamatan senam tubuh (ups, gaya mendengar) tadi, cobalah selami bagaimana perasaannya dan suasana hatinya, kemudian jadilah CERMIN dengan memberi respon yang sesuai misalnya nie, "Jadi maksud kamu adalah... ", "Hmm... begitu?" bla...bla...bla...

Agar gaya mendengarkan lebih meyakinkan lagi, ada tips mendengarkan nonverbal disebut HATI
>> H (Hening)
Cobalah untuk tidak melakukan apa-apa ketika mendengarkan, misalnya hindari mengetuk-ngetuk meja dengan alat tulis atau jari dan menggoyang-goyangkan kaki. Atau yang paling sering saya temui ketika saya mengajak bicara dengan lawan bicara, eh malah ditinggal sms-an atau ngobrol dengan orang lain (kalau sudah begitu bawaannya gemes gitu, heheh...kecuali kalau lawan bicara memberi komando "sebentar ya mau sms dulu" atau "bentar ni baru ada yang mau menyela" atau dan atau yang lain).

>> A (Aku ada!)
Aku ada di sini untuk mendengarkan (hmm, so sweet). Tunjukkan bahwa kita memang berniat untuk mendengarkan. Tunjukkan dengan cara sesekali menyentuh lawan bicara tanpa berlebihan, sesama muslimah pastinya sudah terbiasa dengan hal ini. Tunjukkan dengan berdekatan atau sedikit mencondongkan tubuh ke arah lawan. Lakukan secara wajar, tunjukkan dan tunjukkan :D.

>> T (Tatap Mata)
Budaya Asia tidak terlalu menganggap penting adanya kontak mata. Sering kali justru kita dianggap membangkang apabila kita menatap langsung mata orang tua atau atasan kita. Jadi kalau ngomong sama atasan kita biasanya nunduk aja melihat sepatu terus, heheh...). Dalam berpandang-pandangan tentunya yang harus kita ikuti adalah yang sesuai syariat. Selama tidak melanggar syariat, kontak mata bisa diperhitungkan untuk menjangkau hati lawan bicara. Membuka lebar mata dan membiarkan lawan bicara menatap menunjukkan kesungguhan dan perhatian yang besar terhadap lawan bicara. Dengan demikian lawan bicara akan merasa dihargai.

>> I (Intensitas Perhatian)
Betapa senangnya kita jika saat berbicara lawan bicara memusatkan perhatiannya pada kita. Kita akan termotivasi untuk menyampaikan pesan lebih terbuka lagi karena kita percaya lawan bicara juta menyimak dengan sungguh-sungguh (siip dah pokoknya, jadi bisa dipercaya orang lain :)).

Yeah... that's the number one of Kunci Komunikasi, semoga bisa menginspirasi saya khususnya, anda para pembaca pada umumnya, insyaAlloh kunci ke-2 dst to be continued... :)

Thursday, June 2, 2011

Kontemplasi ini

Edit Posted by with 2 comments
Saat hidup menyuguhkan beragam rumusan dan persepsi, saat semua orang sibuk beradu argumen, saling melempar retorika, merasa paling benar, menutup mata dengan kacamata kefanatikan, menyumbat telinga dengan kapas keegoisan, menolak setiap kritikan dan menangkisnya dengan sejuta alasan, maka aku lebih memilih untuk menghindar. Menghindar menuju kesendirian. Kesendirian yang akan mengajakku lebih banyak berpikir, lebih lama merenung. Menyelam ke dalam lubuk pikiran orang-orang, menerka apa yang orang lain rasakan, menilai cara mereka berpikir, mengetahui bahwa tiap orang punya cara pandang yang berbeda tentang apapun, hingga kemudian aku tenggelam dalam labirin penafsiran. Sendirian.

Terserah kau mau menyebutku pengecut atau pecundang yang bersembunyi di balik keapatisan. Terserah kau mau menyebutku egois atau semau gue. Setidaknya dari sana, ruang yang kusebut kontemplasi itu, aku mengerti betapa Alloh Sang Penulis Skenario benar-benar punya cara berbeda dalam mendidik anak cucu Adam.

Aku sangat ingat ketika ada yang mengingatkan, entah maksudnya mengingatkan atau memotivasi atau apa maksudnya aku pun juga tidak tahu. Yang jelas banyak yang menghasilkan tafsiran yang berbeda-beda ketika dia berucap. Aku memang paling sensitiv kalau sudah bicara tentang 'perbandingan'. Karena menurutku perbandingan itu baru boleh dibandingkan jika memiliki dua sisi yang sama, keadaan yang sama, kondisi yang sama, posisi yang sama. Sementara hidup ini dinamis, terus ada perkembangan, kadang di atas-kadang di bawah seperti roda berputar.

Jika diibaratkan seorang mukmin seperti seekor lebah, seperti dalam hadist "Perumpamaan seorang mukmin itu seperti lebah, ia makan yang baik, dan jika mengeluarkan sesuatu dari dirinya, ia mengeluarkan sesuatu yang baik, dan jika hinggap di kayu yang kering rapuh, ia tidak mematahkan kayu itu.” (Hadist Hasan diriwayatkan oleh Al Baihaqi),maka sebagai da’i yang tugasnya menyeru, mungkin kita belum memiliki daya sengat seperti yang dimiliki lebah. Ucapan kita tidak didengar, ajakan kita tidak direspon.

Wahai Saudaraku

Edit Posted by with No comments
Dapat sms tausiyah dari rekan seperjuangan, sebuah peringatan yang cukup mengena di hati, ketika jiwa ini merasakan penat yang luar biasa, sering terjadi kebimbangan, seering terjadi kontras pemikiran dengan sisi sana sini, ingin sebuah kenyamanan dan keadilan, ingin ada orang yang mendengarkan curahan hati karena semua itu [lebay] :D


Wahai saudaraku...
Apakah semua cobaan ini membuat tekad dan semangatmu surut?
Apakah tantangan ini membuatmu lemah, lesu dan menyerah?
Akankah hal ini membuatmu berniat pensiun dari dakwah?
Na'udzubillah...
Semoga tidak!
Karena para mujahid adalah MANUSIA-MANUSIA TAHAN BANTING
Mari kita hadapi semua itu dengan SABAR dan TAQWA sebagaimana firman Alloh 

QS. Ali-Imron: 120

jika kamu memperoleh kebaikan, niscaya mereka bersedih hati, tetapi jika kamu mendapat bencana, mereka bergembira karenanya. jika kamu bersabar dan bertakwa, niscaya tipu daya mereka sedikitpun tidak mendatangkan kemudharatan kepadamu. Sesungguhnya Allah mengetahui segala apa yang mereka kerjakan.